Cari Blog Ini

Selasa, 08 Maret 2011

Mengukur Enzim Selulotik

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Mikroorganisme sangat penting bagi kehidupan, karena mereka berperan pada pembusukan atau pelapukan bahan-bahan organik. Oleh kegiatan mikroorganisme komponen-komponen organik kompleks dari tanaman atau hewan yang telah mati dipecah menjadi lebih sederhana, senyawa-senyawa anorganik memungkinkan dapat dipergunakan kembali untuk pertumbuhan tanaman yang baru, sehingga keseluruhan daur kehidupan dapat berlangsung terus (Gaman, 2000).
Didalam tanah banyak juga dijumpai bakteri dari golongan, famili, spesies dan genus dari mikroorganisme yang penting dalam proses perombakan bahan organik dan perubahan dan untuk perubahan unsur-unsur hara agar dapat diserap oleh tanaman. Aktifitas mikroorganisme ini sangat penting dalam perombakan bahan organis, pelapuka protein menjadi asam-asam amino (Hasibuan, 2009).
Mikroorganisme yang terdapat dialam sungguh banyak jenisnya seperti jamur, bakteri dan aktinomiscetes. Mikrorganisme ini dapat merombak selulosa dari molekul glukosa. Pada tanah bereaksi masam mikroorganisme yang aktif merombak selulosa adalah jamur berfilamen, sementara pada tanah bereaksi netral dan lakalinmdilakukan oleh Tricoderma (jamur), Cellulomonas, Clostradium (bakteri) dan Nicordia.
Didalam tanah banyak juga dijumpai bakteri dari golongan, famili, spesies dan genus dari mikroorganisme yang penting dalam proses perombakan bahan organik dan perubahan dan untuk perubahan unsur-unsur hara agar dapat diserap oleh tanaman. Aktifitas mikroorganisme ini sangat penting dalam perombakan bahan organis, pelapuka protein menjadi asam-asam amino (Hasibuan, 2009).
Mikroorganisme membutuhkan makanan sebagai nutrisi dan energi. Mereka menjalankan elemen kimia seperti gabungan biomas microba, memilih molekul esensial untuk tumbuh dan organisme tidak dapat mensintetik substrat tanpa energi yang cukup (Coyne, 2002).


TINJAUAN PUSTAKA

Mikroba mempunyai peranan merubah zat-zat organik diantaranya pembusukan (putrefuction) dan fermentasi. Yang dimaksud dengan pembusukan ialah proses penguraian suatu bahan yang menimbulkan gas berbau busuk, sedang fermentasi adalah proses pembentukan alkohol atau asam-asam organik sebagai akibat perombakan karbohidrat (Wanto dan Soebagyo, 1988).
Jumlah miokroorganisme dalam alam ini sangat besar, dalam 1 gram tanah terdapat sekitar 1 juta bakteri dan sekitar 10.000 mysellium fungi. Dalam 1 liter air yang bersih terdapat 1 juta bakteri, 10.000 ganggang dan sel unit-unit filamen, di alam jumlah yang terbesar didominasi oleh bakteri, sedangkan protozoa, virus dalam tanah dan air masih belum diketahui, secara umum diketahui 104 /ml (Muslimin, 1996).
Andaikata kita ingin mengisolasi biakan murni bakteri dari mulut kita. Maka air liur itu diinokulasikan sedikit saja pada medium yang cocok sedemikian rupa hingga sel-sel mikroba tumbuh berpisah-pisah pada medium tadi. Bahan yang diinokulasikan pada medium itu disebut inokulum (Pelczar, et all, 1986).
Diseimpulkan kita memiliki berbagai macam jenis mikroba yang berbeda dan itu digunakan untuk menyusun spesiesm kedalam berbagai media. Contoh konkret yang menggambarkan bentuk kekerabatan alami walau berbeda jenis (Pelczar and Rao, 1980).
Produktivitas dan daya dukung tanah bergantung pada aktivitas mikroba tersebut. Sebagian besar mikroba tanah memiliki peranan yang menguntungkan bagi pertanian, yaitu berperan dalam menghancurkan limbah organik, re-cycling hara tanah, fiksasi biologi nitrogen, pelarut posfat, merangsang pertumbuhan, biokontrol patogen dan membantu penyerapan unsur hara (Anonimus, 2010).
Yang paling sering digunakan untuk sterilisasi adalah autoclave. Digunakan untuk sterilisasi alat-alat logam, kaca, dan lain-lain. Autoclave dioperasikan pada tekanan 15 1 b/m2 pada suhu 120° C. Sterilisasi dari material dengan waktu 15 hingga 30 menit, variasi dari waktu bergantung pada volume bahan yang digunakan (John Lee, 1990).
Mikroorganisme kira-kira 70% hingga 85% air (Stolp, 1988) yang mengandung 50 % protein, 10 % hingga 20% dinding material, 10% lemak (membran sel), 10% hingga 20% RNA dan 3% hingga 4% DNA (Coyne, 2002).


Bahan dan Alat Percobaan

Adapun bahan yang digunakan dalam Medium Hans adalah K2HPO4 sebanyak 0,25 gr, KH2PO4 sebanyak 0,25 gr, (NH4)2SO4 sebanyak 0,25 gr, MgSO4 sebanyak 0,05 gr, CaCl2 sebanyak 0,05 gr, dan yeast axtract sebanyak 0,05 gr sebagai campuran media. Selulosa (kertas saring) sebanyak 5 gr sebagai media perkembangan dan pertumbuhan bakteri, air destilasi sebanyak 500 ml sebagai bahan pencampur larutan.
Sedangkan bahan yang digunakan untuk pertumbuhan bakteri adalah pepton sebanyak 2,5 gr, befextract sebanyak 1,5 gr, dan NaCl sebanyak 2,5 gr sebagai campuran media. Air destilasi sebagai bahan pencampur larutan dan agar-agar sebanyak 7,5 gr sebagai campuran media.
Adapun alat-alat yang digunakan adalah petridis sebagai media, autoclave sebagai alat untuk sterilisasi bahan dan alat yang digunakan, laminar air flow sebagai sterilisasi bahan media, erlemeyer 500 ml dan 100 ml untuk penakar larutan, gabus sebagai penutup erlemeyer, beker glass sebagai media larutan, timbangan analitik untuk menimbang larutan dan bahan, hotplate dan stirer untuk menimbang larutaan, plastik untuk pembungkus petridish, kapas untuk penutup petridish, kawat sebagai pengait kertas saring, bunsen sebagai alat sterilisasi bahan dan alat serta rotating sheker untuk menggojok campuran media, tisu untuk mengelap alat dan tangan, timer untuk mengukur waktu dan alat tulis untuk menuliskan data.

Prosedur Percobaan

I.Pembuatan Media Isolasi Mikroorganisme Metode Hans
1.Ditimbang bahan-bahan kimia KH2PO4, K2HPO4, (NH4)2S04, masing-masing 0.25 gr, MgSO47H2O, CaCl2 dan Yeast ekstract masing-masing 0.5 gr.
2.Dimasukkan bahan-bahan kimia diatas kedalam erlemyer 500 ml.
3.Diaduk larutam dengan spatula atau rotating shaker.
4.Ditimbang TKKS, ampas tebu, jerami, sampah organik, dan titonia masing-masing 1 gr.
5.Dipisahkan larutan kedalam 5 erlemyer masing-masing 100 ml.
6.Disterilkan media dalam autoclave selama 2 jam.
7.Dibiarkan sampai suhunya turun.
8.Diambil 1 gr TKKS, ampas tebu, jerami, sampah organik, dan titonia.
9.Dimasukkan pada masing-masing erlemyer.
10.Ditutup erlemyer dengan gabus.
11.Dibiarkan selama 1 minggu dan dibuat ulangan setiap minggunya.
12.Diletakkan media dalam inkubator sampai media siap digunakan.


II.Pembuatan Media Pertumbuhan Mikroorganisme
1.Ditimbang bahan sesuai dengan yang telah ditentukan.
2.Dimasukkan kedalam erlemyer 500 ml.
3.Dipanaskan sampai mendidih.
4.Diautoclave selama ± 2 jam.
5.Didinginkan sampai hangat kuku.
6.Dimasukkan kedalam petridish.



HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil


1.Dihasilkan media Hans bagi pengisolasian bakteri selulotik

2.Dihasilkan media NA untuk pertumbuhan bakteri.


Pembahasan

Dari hasil percobaan didapatkan sejumlah bakteri pada medium Hans. Bakteri-bakteri ini memiliki keanekaragaman spesies yang berbeda satu dengan yang lainnya. Bakteri yang dihasilkan merupakan contoh dari bakteri yang terdapat pada alam yang berbeda karakternya. Hal ini sesuai dengan literatur Pelczar and Rao (1980) yang menyatakan bahwa kita memiliki berbagai mikroba yang berbeda disusun berbagai karakter tersebut kedalam berbagai contoh konkret tersebut yang menggambarkan kekerabatan alami.
Pada media NA akan dihasilkan mikroorganisme dalam jumlah yang relatif banyak, akibat dari perkembangan mikroorganisme tersebut. Perkembangan mikroorganisme ini berlangsung dengan pesat karena mendapatkan sumber energi yang cukup dari media NA yang digunakan, nikroorganisme tersebut terdiri dari berbagai jenis yaitu bakteri, prostozoa dan virus. Hal ini sesuai dengan literatur Muslimin (1996) yang menyatakan bahwa jumlah mikroorganisme dalam alam ini sangat besar, di alam yang terbesar didominasi oleh bakteri, sedangkan jumlah protozoa dan virus dalam tanah dan air belum diketahui dengan pastin jumlahnya.
Dari percobaan yang telah dilakukan bahwa media, alat dan bahan yang digunakan haruslah steril yaitu dengan cara memasukannya kedalam autoclave. Hal ini sesuai dengan literatur John (1990) yang menyatakan bahwa autoclave adalah alat yang digunakan untuk sterilisasi bahan dari logam, kaca, dan lain sebagainya. Autoclave digunakan pada tekanan 15 ib/m2 dengan temperatur 120°C dan dipasang pada waktu 15 hingga 30 menit.

KESIMPULAN

1.Dihasilkan media Hans yang berfungsi untuk mengisolasi bakteri selulotik.
2.Dihasilkan media NA yang berfungsi untuk pertumbuhan bakteri.
3.Sterilisasi sangat dibutuhkan pada pembuatan media Hans dan media NA.
4.Mikroorganisme selulotik dapat merombak selulosa.
5.Untuk isolasi dan pertumbuhan bakteri selulotik membutuhkan medium yang berbeda.


DAFTAR PUSTAKA

Anonimus. 2010. Perkebunan. http://www.Ipard.com/artperkebunan diakses pada tanggal 21 februari 2010.

Coyne, M.S., 2002. Soil Microbiology: An Explatory Approach. Delmar Publisher. New York.

Gaman, S. 2000. Ilmu Pangan Pengantar Ilmu Pangan Nutrisi dan Mikrobiologi. UGM Press. Yogyakarta.

Hasibuan, B.E. 2009. Pupuk dan Pemupukan. USU Press. Medan.

John, L. 1990. Microbiology. A Barner and Noble Outline. New York.

Muslimin, L.W. 1996. Mikrobiologi Lingkungan. Penebar Swadaya. Jakarta.

Pelczar and Rao. 1980. Microbiology. Mc Grow Hill Book Company. USA. New York.

Pelczar, M.J and Chan, E.C.S. 1986. Penerjemah Ratna Sri Hadioetomo, Tjitrosomo, S.S., Angka S.L. Dasar-Dasar Mikrobiologi. UI Press. Jakarta.

Wanto, E.P dan Soebagyo, A. 1988. Dasar-Dasar Mikrobiologi Industri. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar